nav tes

Kamus Tok Pisin

Tuesday, November 13, 2018

Home


Bahasa Tok Pidgin / Tok Pisin


Bahasa Tok Pidgin / Tok Pisin merupakan salah satu bahasa resmi dari 3 bahasa resmi di Papua New Guinea, yakni bahasa Inggris (English), bahasa Hiri Motu dan bahasa Tok Pisin. Bahasa Tok Pisin sendiri telah mengalami perkembangan selama lebih dari 150 tahun silam dan menjadi salah satu bahasa yang cukup banyak dipertuturkan di wilayah kepulauan Pasifik.

Pada awalnya bahasa Tok Pisin tidak begitu di pandang oleh para ilmuan dan ahli bahasa karena di anggap sebagai salah satu bahasa Language Franca atau "bahasa pengantar" dalam pergaulan, yang artinya, bahasa ini dapat berbeda-beda di beberapa tempat yang berbeda tergantung pada dialeg bahasa lokal masyarakat penutur. 
Sebagai contoh, di Indonesia memiliki satu bahasa nasional yaitu bahasa Melayu Indonesia, namun di beberapa daerah di Indonesia terdapat beberapa perbedaan bahasa melayu seperti di wilayah Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, hingga Papua.

Seiring perjalanan panjangnya bahasa Tok Pisin kini nampaknya mulai banyak mendapat perhatian dari para ilmuan dan ahli bahasa serta institut-institut pendidikan di dunia ini. hal ini terlihat dengan makin banyak dari mereka yang mulai melakukan beberapa riset dan penelitian terkait bahasa Tok Pisin. Beberapa di antaranya ada Bajau, Elpie, Thomas dan Dicks yang telah menerbitkan dokumen hasil penelitian mereka tentang bahasa Tok Pisin, kurang lebih sebanyak 123 halaman, pada bulan Agustus tahun 1991 dengan judul:
Tok Pisin Grammar Workbook for English Speakers. A Practical Approach to Learning the Sentence Structure of  Melanesian Pidgin (Tok Pisin).



Dan hingga saat ini bahasa Tok Pisin semakin banyak diminati untuk dipelajari dan masih terus diteliti oleh pihak-pihak yang telah disebutkan di atas dan banyak lagi, dimana beberapa dari hasil penelitiannya ada yang telah di publikasikan baik melalui media cetak maupun media online, dan cukup mendapatkan apresiasi dari banyak pihak dan kalangan. Namun sayangnya hampir semua dari hasil penelitian yang dilakukan hanya tersedia dalam bahasa Inggris (english), karena mereka (para ilmuan & ahli bahasa) kebanyakan berasal dari wilayah Eropa & Amerika.

Salah satu contoh video tutorial pembelajaran bahasa Tok Pisin yang di unggah oleh Paul melalui akun youtubersnya Langfocus dengan judul "Tok Pisin : The English-Based Creole of Papua New Guinea" :



Berdasarkan fakta tersebut di atas, maka dalam blog ini kami mencoba untuk mentranslet materi dari hasil penelitian mereka (Para Ilmuan & Ahli Bahasa) tersebut yang telah kami pelajari dalam format bahasa Melayu Indonesia, sehingga akan memudahkan para pembaca dari berbagai wilayah Asia yang berbahasa melayu untuk dapat mempelajari dan memahaminya. 

Jadi semua materi yang kami sajikan disini, kami kumpulkan dan kami rangkum dari berbagai sumber hasil penelitian yang telah diterbitkan juga berdasarkan pengalaman kami pribadi.
Teruslah belajar karena menguasai banyak bahasa adalah salah satu bagian dari wujud pengembangan diri. Dan mungkin ditahun-tahun yang akan datang apabila para ilmuan & ahli bahasa telah sukses mendokumentasikannya, maka mungkin saja bahasa Tok Pisin bisa menjadi salah satu bahasa dalam draf kamus google translator.
Dibawah ini beberapa video tutorial belajar Tok Pisin yang di unggah oleh beberapa akun Youtubers.
  1. Video tutorial oleh Mathew Yaro yang di unggah melalui akun youtubers YWAM Ships Kona dengan judul "Papua New Guinea : Introductions Lesson", dan di beri caption "Learn how to speak basic phrases in Tok Pisin (Pidgin of Papua New Guinea)".




     2. Video tutorial Speaking Tok Pisin oleh Priscilla yang diunggah melalui akun youtubers WIKITONGUES :





3. Video tutorial Speaking Tok Pisin oleh David Lui yang di unggah melalui akun youtuber-nya Lifey






-Bagikan





Tentang Kamus Ini.

Blog kamus Tok Pisin ini, adalah sebuah blog yang kami buat untuk menunjang program pembelajaran bahasa Pidgin / Tok Pisin. Disini kami menyediakan sebuah form kamus yang dapat membantu anda dalam mencari arti setiap kata Indonesia & Tok Pisin. Namun kami mohon maaf sebelumnya karena jumlah database kosakata yang tersedia pada program kamus ini masih belum lengkap yakni, berjumlah sekitar kurang lebih 6000'an kosakata. Oleh sebab itu kami memohon kesabarannya dari teman-teman mengingat jumlah database kosakata bahasa Indonesia yang mencapai lebih dari 35.000, maka akan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses pelengkapannya. Untuk itu teruslah mengunjungi blog kamus Tok Pisin ini sebab setiap hari kami terus mengupgrade database kosakatanya.

Tampilan platform blog kamus tok pisin ini kami seting agar tampilannya disesuaikan hanya dengan tampilan web. Jadi apabila anda mengaksesnya melalui smart phone anda, maka tampilan platformnya akan tetap disesuaikan dengan tampilan web. Hal ini kami lakukan karena kami menempatkan form kamus pencarian kata pada template bagian atas blog, sehingga apabila tampilannya kita seting agar mengikuti tampilan perangkat, baik smart phone & tamblet, maka form kamus pencarian kata yang ada di bagian atas blog ini tidak akan di tampilkan pada perangkat seluler (smart phone & tablet). Hal ini  terjadi karena tampilan web pada perangkat seluler biasanya hanya akan menampilkan halaman situs dan menu navbar. Jadi, apabila anda mengakses blog kamus ini menggunakan perangkat seluler maka, anda bisa memperbesar tampilan blog sesuai perangkat seluler anda.

Disini kami juga memberikan kesempatan pada siapa saja yang mahir berbahasa Tok Pisin dan mau turut berpartisipasi untuk dapat bergabung, baik dalam perihal menulis konten, menyumbang database  kosakata, maupun dalam mengembangkan program kamus ini.
Jadi apabila anda memiliki kemampuan berbahasa Tok Pisin dan ingin membagikan ilmunya namun tidak tahu bagaimana harus menyalurkannya, atau tidak memiliki media tempat menyalurkannya, maka melalui blog kamus Tok Pisin ini kami memberikan kesempatan kepada anda sekalian untuk bisa saling berbagi.

Kami juga menyadari bahwa program kamus Tok Pisin ini masih jauh dari kesempurnaan, namun kami tidak menutup diri dan selalu terbuka menerima segala saran dan kritikan dari teman-teman semua agar kedepannya program kamus Tok Pisin ini bisa lebih baik lagi. Dan sebagaimana kita semua ketahui bahwa membuat sebuah kamus itu memang tidaklah mudah, perlu ketenangan, kesabaran dan semangat yang gigih, karena kita akan selalu berkutat melawan kejenuhan dalam setiap proses pengumpulan database kosakata yang harus terus dilakukan secara berulang kali setiap hari.

Pada awal proses pengumpulan database kosakata kamus ini kami lakukan secara manual sebab pemerintah melalui Kemendikbud KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), tidak menyediakan database Kosakata bahasa Indonesia yang bisa di download, sehingga hal itu cukup menyulitkan kami dalam proses mencari dan menganalisa definisi setiap kata perkata. Namun setelah sekian lama browsing dan mencari di berbagai sumber, akhirnya telah kami temukan sebuah database kosakata berdasarkan format KBBI, maka kedepannya kami akan berupaya lebih baik lagi.

Untuk itu jika anda menemukan adanya kesalahan baik pada penulisan maupun terjemahan kata yang kurang tepat sasaran, maka jangan malu dan sungkan untuk memberikan komentar agar dapat kita koreksi bersama. Sebab mereka yang pandai melihat dan menilai sebuah kesalahan itu memang banyak, tetapi mereka yang bisa memberikan solusi dalam sebuah kesalahan itu sedikit.
Dan kami sangat menghargai walau sekecil apapun saran, kritikan dan dukungan yang anda berikan sebab program kamus Tok Pisin yang kami kemas dalam bentuk blog ini kami buat untuk kita pakai dan kembangkan bersama.





-Bagikan





Tuesday, November 6, 2018

Sejarah & Definisi Bahasa Pidgin & Creole



Sejarah Singkat Tok Pidgin / Tok Pisin



Bahasa Pidgin atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tok Pisin di PNG, memiliki sejarah panjang di negara-negara kepulauan Pasifik, dimana telah berkembang lebih dari 150 tahun silam, selama periode masa penjajahan hingga saat ini.

Bahasa Pidgin sendiri memiliki pengertian dalam sociolinguistic yang artinya, pencampuran dua bahasa atau lebih yang bisa dimengerti dalam kelompok-kelompok tertentu.

Dalam perjalanan panjangnya mulai dari saman perang dunia hingga saman penjajahan, bahasa Tok Pidgin ini telah terbentuk dari percampuran beberapa bahasa yang berbeda yakni, bahasa Inggris, Bahasa Jerman; bahasa Portugis, bahasa Perancis, bahasa Melayu, bahasa Tolai dan bahasa Austronesia, sehingga membentuk sebuah bahasa Kreol (Creole).
Bahasa Kreol sendiri memiliki pengertian sociolinguistic yang lebih spesifik dimana jika bahasa Pidgin adalah percampuran dari beberapa bahasa, maka bahasa Kreol adalah sebuah bahasa baru yang tercipta/terbentuk dari percampuran beberapa bahasa tersebut (Pidginisasi).

Pada masa penjajahan banyak bahasa-bahasa yang tersebar di kepulauan Pasifik, hal ini menyebabkan banyak sekali keragaman bahasa ditengah-tengah masyarakat sehingga menimbulkan kebutuhan akan bahasa yang sama untuk komunikasi perdagangan dan komunikasi antar suku. Penyebaran bahasa-bahasa inipun terus berlangsung secara turun temurun hingga memunculkan sebuah bahasa baru yang disebut bahasa Tok Pidgin.


Karena bahasa Tok Pidgin ini berasal dari percampuran beberapa bahasa yang berbeda sehingga oleh masyarakat penutur bahasa ini juga di sebut “Tok Pisin” yang artinya “Bahasa Burung(Tok  = Bahasa & Pisin = Burung). Dan bahasa Tok Pisin yang berkembang di wilayah kepulauan Pasifik ini pun memiliki sedikit perbedaan yang tidak terlalu jauh di beberapa negara-negara pasifik, seperti Papua New Guinea, Solomon Island, Vanuatu serta beberapa negara lainnya.



Definisi Bahasa Pijin (Pidgin) dan Kreol (Creole).


Menurut tulisan : Miftah Nugroho


I. Pendahuluan.

          Bahasa pada kenyataannya tidak tunggal melainkan berbeda-beda. Selain itu, dalam sebuah bahasa memiliki berbagai wujud variasi, antara lain variasi standar dan nonstandar. Variasi-variasi tersebut muncul karena faktor sosial budaya, tempat individu atau kelompok individu itu berada. Bentuk atau wujud bahasa seseorang atau kelompok masyarakat sedikit banyak dipengaruhi oleh lingkungan atau faktor ekstralingual yang bersentuhan dengannya. Oleh karena faktor ekstralingual inilah sehingga wujud bahasa menjadi beragam-ragam sesuai dengan kenyataan sosial yang direfleksikannya. 

Pendapat ini membantah konsep Chomsky ihwal masyarakat bahasa homogen. Wardhaugh (1986: 113) mengevaluasi pandangan masyarakat homogen Chomsky seperti kutipan berikut ini.

“For purely theoretical purposes, linguist may want to hypotezise the existence of some kind of “ideal” speech community. This is actually what Chomsky proposes, his ‘completely homogenous speech community’. However, such a community can not be our concern: it is theoretical construct employed for a narrow purpose. Our speech community, whatever they are, exist in a ‘real world’. Consequently, some alternative view must be developed of speech community, one helpful to investigation of a language in society rahter than necessitated by more abstract linguistic theorizing”.

Berdasarkan pendapat Wardhaugh di atas dapat disimpulkan bahwa keberadaan masyarakat bahasa yang heterogen lebih masuk akal. Ihwal masyarakat homogen, kelihatannya hal ini susah untuk dibayangkan. Andaikata ada, jumlahnya sangat terbatas. Oleh karena keheterogenan masyarakat bahasa, faktor-faktor yang bersifat individual, regional, sosial dan situasional sangat mempengaruhi variasi bahasa.

Berpijak dari pendapat di atas, para pakar sosiolinguistik berpendapat bahwa bahasa itu ada bermacam-macam. Di antara berbagai macam bahasa itu adalah bahasa pijin dan bahasa kreol.

Pada mulanya, pijin dan kreol dianggap sebagai fenomena linguistik yang tidak menarik. Orang yang berbicara dengan pijin dan kreol dianggap hina. Hymes (dalam Wardhaugh, 1988) menambahkan bahwa sebelum tahun 1930 pijin dan kreol secara luas diabaikan oleh linguis dan dinilai sebagai bahasa marginal. Kemarginalan ini disebabkan oleh asal-usul mereka. Oleh karena itu, orang yang berbicara dengan bahasa pijin dan kreol dihubungkan dengan anggota masyarakat miskin dan masyarakat hitam.

Untungnya, perilaku dan anggapan ini pada masa sekarang sudah berubah. Para ahli bahasa memberikan perhatian yang serius pada bahasa pijin dan kreol. Mereka menemukan karakteristik yang menarik ihwal pijin dan kreol. Kajian pijin dan kreol menjadi bagian penting dari kajian sosiolinguistik dengan segala literatur dan kontroversi dari pijin dan kreol itu sendiri.

Pada akhirnya, para penutur bahasa menyadari bahwa berbicara dengan pijin dan kreol bukanlah sebuah variasi bahasa yang jelek, tetapi bahasa atau variasi bahasa yang memiliki legitimasi, sejarah, struktur, dan kemungkinan pengakuan sebagai sebuah bahasa yang patut atau benar (Wardhaugh, 1988).


II. Pijin (Pidgin)

          Wardhaugh (1988) dan Holmes (2001) mendefinisikan pijin adalah bahasa yang tidak mempunyai penutur asli. Wardhaugh (1988) menambahkan bahwa pijin kadang-kadang dianggap sebagai sebuah variasi yang mengurangi bahasa normal, dengan penyederhanaan tata bahasa dan kosa kata, variasi fonologi, dan pencampuran kosa kata bahasa lokal. Oleh karena itu pijinisasi meliputi penyederhanaan bahasa, seperti pengurangan sistem morfologi (struktur kata) dan sintaksis (struktur gramatikal), toleran terhadap perbedaan pelafalan, pengurangan sejumlah fungsi bahasa, dan perluasan peminjaman kata-kata dari bahasa lokal. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Fasold (1996) yang menyatakan bahwa pijin merupakan penyederhanaan dari pelafalan dan aspek-aspek tertentu tata bahasa.

Dari beberapa pendapat di atas, definisi pijin dapat disarikan menjadi dua, yaitu
  1. Pijin merupakan variasi bahasa yang tidak memiliki pentur asli,
  2. Pijin adalah variasi bahasa yang bercirikan penyederhanaan (simplification), dan lazimnya aspek yang mengalami penyederhanaan adalah tata bahasa dan kosa kata.


Apabila diamati secara etimologis, istilah bahasa Inggris pijin kemungkinan besar diambil dari kata benda business yang berarti perdagangan. Mula-mula, kata ini merupakan ragam yang penting sebagai bahasa bantu dalam sebuah kontak bahasa. Oleh karena pengaruh substratum Cina, perkembangan kata pijin kemungkinannya adalah seperti berikut: /bisnis/ > /pizin/ > /pizin/ > /pidgin/ (Suhardi dkk, 1995).Selaras dengan pendapat Suhardi, Holmes (2001) menyatakan bahwa kata pijin mungkin berasal dari business yang dilafalkan dalam bahasa Inggris pijin yang berkembang pada bangsa Cina, atau mungkin dari bahasa Yahudi yaitu pidjom yang berarti perdagangan atau pertukaran. Kemungkinan juga kata pijin berasal dari kombinasi dua huruf bahasa Cina yaitu péi dan tsˉi n yang bermakna membayar dengan uang.

Bahasa pijin akan muncul apabila dua penutur atau lebih mempergunakan sistem bahasa yang timbul akibat adanya situasi kebahasaan darurat sebagai media komunikasi. Struktur bahasa tersebut disederhanakan dan kosa katanya dibatasi. Bahasa tersebut akan disebut bahasa pijin jika bahasa tersebut untuk kedua belah pihak bukan merupakan bahasa ibu (Suhardi dkk, 1995: 3). Pendapat senada juga dikemukakan Bell (dalam Ibrahim, 1995). Bell berpendapat bahwa dalam suatu situasi kontak dimana dua kelompok yang tidak memiliki bahasa yang sama atau umum dan keduanya ingin berkomunikasi. Pada saat inilah tumbuh medium yang tampaknya tidak dapat dihindarkan lagi.

Pengertian bahasa pijin di atas dilatarbelakangi oleh adanya ekspansi kolonialisme dan imperialisme bangsa Eropa serta perkembangan perdagangan akibat ekspansi tersebut. Akibat situasi tersebut lalu muncul kebutuhan untuk berkomunikasi di antara bangsa-bangsa yang tidak saling mengenal bahasa masing-masing, yaitu bahasa Eropa di satu pihak dan bahasa penduduk lokal di pihak lain. Terdorong oleh keinginan untuk saling mengerti, bangsa Eropa menyederhanakan bahasanya dalam bidang tata bahasa dan kosa kata. Tujuannya adalah agar dapat berinteraksi dengan penduduk lokal. Sebaliknya, penduduk lokal berusaha untuk mempermudah sistem bahasanya agar bangsa Eropa dapat mengerti bahasa mereka.

Berdasarkan situasi ini timbullah suatu bahasa campuran dengan sebuah konvens kebahasaan yang lebih ketat. Bahasa campuran ini kerap muncul dalam daerah kontak bahasa dari dua budaya yang berbeda. Pada bahasa campuran itu, bahasa yang berprestise sosial yang lebih tinggi akan berkembang menjadi bahasa penyumbang yang dominan (Suhardi dkk, 1995).

Ihwal definisi bahasa pijin, terdapat tiga aspek yang harus diperhatikan, yaitu aspek linguistik, aspek sosial, dan aspek historis (Suhardi dkk, 1995). Dari aspek linguistik, bahasa pijin dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu bahasa kedua dan bahasa penyumbang. Pertama, bahasa pijin merupakan bahasa kedua bagi seorang penutur yang melakukan pengurangan kosa kata secara ketat, kecenderungan menguraikan sesuatu dan mempunyai metaforis yang sangat luas. Kedua, bahasa penyumbang memiliki perbendaharaan fonem yang telah dipermudah dan diubah, sistem fleksi telah dihapus. Jika dibandingkan dengan bahasa ibu telah mengalami kontraksi sintaksis, misalnya penyatuan preposisi, artikel, dan konjungsi.

Senada dengan pendapat di atas, Holmes (2001) menyatakan bahwa bahasa pijin dibuat dari kombinasi antara orang-orang yang bertutur dengan bahasa yang berbeda. Kelompok orang pertama berbicara dengan bahasa dunia yang prestisius, sedangkan kelompok kedua menggunakan bahasa lokal/vernakular. Bahasa yang prestisius menyumbangkan lebih banyak kosa kata, sedang bahasa lokal mempengaruhi tata bahasanya. Bahasa yang menyumbangkan lebih kosa kata disebut sebagai lexifier/superstrate, sedangkan bahasa yang mempengaruhi struktur tata bahasa disebut substrate. Misalnya seperti di Papua New Guinea, bahasa Inggris adalah bahasa lexifier untuk bahasa Tok Pisin, sedangkan bahasa Tolai menjadi bahasa substrate.

Ihwal stuktur linguistik bahasa pijin, terdapat dua ciri. Ciri yang pertama adalah penyederhanaan struktur. Misalnya kata tidak memiliki sistem infleksi, penanda plural atau kala dalam kata kerja sebagaimana bahasa Inggris. Tidak terdapat afiks yang menjadi penanda gender seperti bahasa Spanyol atau Italia. Holmes (2001) membuat contoh seperti berikut ini yang berkaitan dengan bentuk verba antara bahasa pijin dengan bahasa yang normal.


Contoh perbandingan bentuk verba empat bahasa
Bahasa Perancis Bahasa Inggris Bahasa Tok Pisin Bahasa Pijin Kamerum
je vais
yu vas
elle/il/va I go
you go
she/he/it goes mi
yu go
em a
yu go


          Ciri yang kedua adalah jumlah kosa kata yang terbatas. Oleh karena pijin hanya dipergunakan untuk perdagangan, jumlah kosa katanya hanya beberapa ratus saja. Oleh karena kosa katanya tidak banyak, satu kata dalam bahas pijin bisa mengandung beberapa arti. Misalnya kata pas dalam bahasa Tok Pisin dapat berarti a pass, a letter, a permit, ahead, fast, firmly, to be dense, crowded, tight, to be block, atau shut. Hal ini berbeda dengan bahasa normal (bahasa orang dewasa yang monolingual) yang memiliki kosa kata sekitar 25.000 – 30.000 kata.

Terkait dengan aspek sosial, bahasa pijin adalah bahasa yang oleh penuturnya dipergunakan sebagai bahasa ibu. Pemerolehannya berlangsung dalam proses belajar bahasa secara bebas. Selain itu, dipengaruhi oleh kekuatan petutur. Oleh karena itu, bahasa pijin hanya dapat menutupi kebutuhan akan ragam bahasa yang diperlukan untuk pemahakan bahasa pertama saja (misalnya dalam bidang perdagangan, peraturan yang sederhana). Dengan demikian, sistem bahasa pijin dapat dipahami memiliki status sosiolinguitik yang rendah di antara kedua mitra bicara/petutur. Adapun dilihat dari aspek historis, bahasa pijin muncul karena adanya kontak bahasa antara bangsa Eropa dan bangsa bukan Eropa.

Sejalan dengan pendapat di atas, Holmes (2001) berpendapat bahwa bahasa pijin bukanlah bahasa yang status sosialnya tinggi atau prestis. Orang-orang banyak yang tidak menggunakan bahasa pijin untuk berbicara. Mereka merasa bahasa pijin adalah bahasa yang menggelikan.

Pada dasarnya menurut Holmes (2001) bahasa pijin memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah untuk perdagangan atau untuk administrasi. Di samping itu, bahasa pijin dipergunakan secara eksklusif untuk fungsi bahasa referensial (penyampaian informasi) daripada fungsi afektif (menjaga hubungan sosial). Oleh karena itu, bahasa pijin dituturkan untuk fungsi atau tujuan khusus seperti membeli dan menjual bijih padi atau hewan langka daripada dituturkan untuk menandakan perbedaan sosial atau ekspresi kesantunan.
Bahasa pijin bagi Holmes (2001) memiliki tiga sifat, yaitu

  1. digunakan untuk fungsi dan domain yang terbatas,
  2. dibandingkan dengan bahasa sumber, bahasa pijin mengalami penyederhanaan struktur,
  3. secara umum, bahasa pijin termasuk ke dalam bahasa yang prestiusnya rendah dan diperlakukan secara negatif.

Seringkali bahasa pijin berumur pendek. Kasus ini terjadi bila bahasa pijin hanya dipergunakan untuk fungsi terbatas. Bahasa pijin akan lenyap ketika fungsinya juga lenyap. Misalnya bahasa pijin Inggris di Vietnam yang dikembangkan untuk pemakaian antara pasukan Amerika dan orang Vietnam, namun pada akhirnya mati. 

III. Kreol (Creole)

          Kreol adalah bahasa pijin yang mempunyai penutur asli (Hudson: 1996, Holmes: 2001, Wardhaugh: 1988). Wardhaugh (1988) mengibaratkan kreol seperti bahasa normal yang memiliki penutur asli. Definis lain ihwal kreol adalah bahasa yang terbentuk jika suatu sistem komunikasi yang pada awalnya merupakan bahasa pijin kemudian menjadi bahasa ibu suatu masyarakat (Suhardi dkk: 1995). Pendapat ini dikuatkan oleh Holmes (2001) yang mengatakan bahwa semua bahasa yang disebut pijin pada kenyataannya sekarang ini menjadi bahasa kreol baru. Bahasa kreol tersebut dipelajari oleh anak sebagai bahasa pertama dan dipergunakan pada domain yang luas. Holmes (2001) mencontohkan seperti bahasa Tok Pisin yang mulanya adalah bahasa pijin dan berkembang menjadi bahasa kreol.

Bagi Wardhaugh (1988), penutur bahasa kreol sama seperti halnya penutur bahasa pijin. Kesamaan itu bisa dilihat jika mereka bertutur, mereka merasa ada yang kurang tidak seperti pada bahasa yang normal sebab cara bertutur mereka dan yang lain dibandingkan dengan bahasa Perancis dan Inggris.

Bagi Holmes (2001) bahasa kreol berbeda dengan bahas pijin. Perbedaan itu tampak fungsi, struktur, dan ekspresi perilaku terhadap bahasa kreol. Menurut Holmes (2001) kreol adalah pijin yang strukturnya diperluas, kosa katanya mengekspresikan sejumlah arti dan berfungsi sebagai pemerolehan bahasa pertama. Selaras dengan pendapat Holmes, Wardhaugh (1988) berpendapat bahwa kreolisasi meliputi perluasan sistem morfologi dan sintaksis, keteraturan sistem fonologi, pertambahan fungsi-fungsi bahasa yang dipergunakan, dan perkembangan rasional serta sistem yang stabil bagi kosa kata. Berikut ini contoh ihwal ciri-ciri struktur bahasa kreol yang disajikan oleh Holmes (2001).

Bahasa Kreol River Rover Australia
(a) im bin megim ginu he made a canoe [past tense]
(b) im megimbad ginu he is making a canoe [present continuous]

Bahasa kreol bagaimanapun mengembangkan cara-cara ihwal penandaan arti seperti kala kata kerja. Seperti pada contoh di atas, penanda kala lampau adalah partikel bin, sedangkan aspek progresif dimarkahi dengan sufiks –bad yang dilekatkan pada verba.


Contoh lainnya dipaparkan Holmes (2001) berkaitan dengan bahasa pijin yang berkembang menjadi bahasa kreol, strukturnya menjadi teratur. Tabel di bawah ini menjelaskan ihwal strategi linguistik ihwal keteraturan struktur kata yang berhubungan dengan arti, dan bentuk ini membuat lebih mudah untuk dipelajari dan dipahami.

Bentuk-Bentuk Bahasa Tok Pisin
Bahasa Tok Pisin Bahasa Inggris Bahasa Tok Pisin Bahasa Inggris

Tok Pisin English
Bik Big, large
Brait Wide
Daun Low
Nogut Bad
Pret Afraid
Doti Dirty
Tok Pisin English
Bikim To enlarge, make large
Braitim To make wide, widen
Daunim To lower
Nogutim To spoil, damage
Pretim To frighten, scare



Apabila fungsi dari bahasa pijin adalah hanya untuk perdagangan atau administrasi, atau untuk peyampaian informasi belaka, maka fungsi bahasa kreol menjadi lebih luas. Menurut Holmes (2001) fungsi bahasa kreol seperti halnya fungsi pada semua bahasa, yaitu untuk politik, pendidikan, administrasi perkantoran, kesusastraan. Misalnya bahasa Tok Pisin yang sering dipergunakan sebagai bahasa perdebatan di parlemen Papua New Guinea.

Ihwal sikap atau penilaian, penutur luar meyikapi negatif bahasa kreol sebagaimana sikap mereka pada bahasa pijin, namun kasus ini tidak semua bahasa kreol. Misal bahasa Tok Pisin yang mempunyai status dan prestis untuk orang-orang Papua New Guinea.

IV. Asal-Usul dan Berakhirnya Bahasa

          Beberapa pakar bahasa berpendapat bahwa semua pijin dan kreol memiliki asalu-usul yang sama. Mereka menegaskan bahwa kebanyakan pijin dapat dilacak kembali ke pijin Portugal abad 15 dan mungkin berikutnya ke lingua franca/bahasa bantu Mediterania. Pakar yang lain berpendapat bahwa masing-masing pijin mucul dan berkembang secara mandiri. Oleh karena itu, para pakar memandang kesamaan bahasa pijin dengan membuat dua poin yang membatasi perkembangan bahasa pijin yang mereka bagi. Pertama, pijin muncul dalam kontkes yang berbeda namun untuk jenis fungsi dasar yang sama, seperti perdagangan, pertukaran dan transaksi yang lain serta orientasinya pada fungsi referensial. Kedua, fungsi-fungsi ini diekspresikan melalui proses struktural yang tampak universal pada semua situasi perkembangan bahasa, seperti penyederhanaan dan pengurangan tata bahasa.

Ihwal kreol, terdapat perdebatan mengenai apa yang terjadi pada kreol. Ada jawaban yang bervariasi yang tergantung pada konteks sosial. Dalam masyarakat yang pembagian sosialnya kaku, sebuah kreol mungkin menjadi variasi L yang stabil di samping dibolehkan menjadi variasi H. Misalnya situasi diglosik di Haiti dimana bahasa kreol Haiti menjadi variasi L di samping bahasa Perancis. Ketika rintangan sosial menjadi lebih cair, kreol mungkin berkembang menjadi bahasa standar dari keadaan yang menurunkan sejumlah kosa kata. Ketika kreol digunakan orang per orang dengan variasi standar dalam sebuah masyarakat yang rintangan sosialnya tidak dapat diatasi, ciri-ciri kreol akan berubah langsung menjadi variasi standar. Proses inilah yang disebut dekreolisasi. 




-Bagikan





Kata penghubung "..Ketika.."


Perhatikan contoh penggunaannya dalam setiap kalimat sederhana dibawah ini.



Indonesia Tok Pisin
Perlindungan ketika di bawah Godaan Lukautim Yu Long Taim Bilong Traim
Ketika Ribka mendengar hal ini, ia sangat khawatir. Taim Ribka harim dispela samting, em i wari tumas.
Ketika Partai Komunis berkuasa, semua hak istimewa tersebut dicabut. Taim Gavman Komiunis i kirap bosim Yukren, ol i tekewe olgeta raits bilong ol Menonait.
Suatu hari ketika saya berusia enam atau tujuh tahun, saya mendapati Ibu di lumbung. Wanpela taim, taim mi gat 6-pela o 7-pela krismas samting, mi painim em insait long haus bilong putim ol tul na kaikai samting bilong gaden.
Yesus tampaknya mengacu ke sistem Romawi sewaktu mengatakan, ”Tetaplah berjaga-jaga, karena kamu tidak tahu kapan tuan rumah itu akan datang, apakah ketika hari mulai malam atau tengah malam atau saat ayam jantan berkokok atau pagi-pagi sekali.” Ating Jisas i bin toktok long dispela kain pasin bilong makim taim, em i tok: “Yupela i mas was i stap, long wanem, yupela i no save long wanem taim Papa bilong haus bai i kam. Bai em i kam taim san i go daun pinis o long biknait o taim kakaruk i krai o long bikmoning.”
Pembandingan membangkitkan berbagai macam reaksi, mulai dari rasa puas hingga depresi, dari kekaguman dan keinginan untuk menyamai hingga perasaan resah atau benci. Pasin bilong man long skelim em yet wantaim narapela dispela inap mekim kain kain samting long man, em bai bel gut o bel hevi, em bai laikim dispela man na i gat laik long stap olsem em o em i no amamas long dispela man na i birua long em.
Ketika berupaya menghindari alur-alur di lumpur kering, saya malah menciptakan badai debu kecil-kecilan. Mi laik abrusim ol bikpela hul long rot na mi kirapim liklik das.
Sejarawan Flavius Yosefus melaporkan bahwa Kuirinius, gubernur Siria, memecat Imam Besar Yoazar kira-kira tahun 6 atau 7 M dan mengangkat Hanas sebagai gantinya. Long namba 2 taim Nehemia i go long Jerusalem, olsem wanem long pasin bilong lain Israel long mekim wok bilong God?
Bagaimana keadaan rohani orang Yahudi ketika Nehemia datang lagi ke Yerusalem? 10 Namba tu samting i kamap long nait bilong de Pentikos long yia 33 C.E. taim wanpela lain i kam holimpas Jisas.
Ketika gempa pertama mereda, mereka berenam bergegas keluar dan saling berjumpa. Taim fes guria i pinis, ol i siksti i go ausait na lukim narapela narapela.




Catatan : Sebagaimana telah dijelaskan pada keterangan kata penghubung diawal, perhatikan bahwa contoh kalimat-kalimat sederhana diatas, tidak di terjemahkan berdasarkan arti kata - perkata atau kalimat - perkalimat, tetapi lebih mengacu kepada pengertian maksud atau makna kalimat, sehingga anda tidak terlalu terpaku pada arti kata - perkata.



-Bagikan





Thursday, May 24, 2018

Kata penghubung "..sehingga..' dalam Tok Pisin


Perhatikan contoh penggunaannya dalam setiap kalimat sederhana dibawah ini.



Indonesia Tok Pisin
Kami bekerja dengan begitu baiknya di pemotongan kayu sehingga kepala penjara memberi kami sebuah Alkitab dan lektur Alkitab kami, sekalipun ada perintah yang tegas bahwa kami tidak diperbolehkan memiliki benda-benda seperti itu. Mipela i mekim gut tru dispela wok, olsem na nambawan ofisa bilong haus kalabus i orait long mipela i kisim wanpela Baibel na ol buk na nius bilong Baibel, maski ol i bin tambuim mipela long holim ol dispela samting.
Salah satu gempa susulan ini mencapai 6,8 skala Richter, sehingga merobohkan beberapa bangunan yang sudah diguncang gempa sebelumnya. Na strong bilong wanpela guria i olsem 6.8 long skel Rikta, na dispela i mekim na sampela haus em namba wan guria i bin bagarapim liklik, ol i pundaun.
Tetapi, seperti magnet, pergaulan yang berbahaya bisa menarikmu sehingga menyimpangkan pertimbangan moralmu. Tasol ol poroman nogut, kain olsem magnet, inap paulim gutpela tingting bilong yu.
Selama enam bulan di sana, kami selalu bersama Saksi-Saksi setempat, sehingga jarang berada di kamp. Mipela i stap 6-pela mun long dispela ples, tasol planti taim mipela i save go stap wantaim ol asples Witnes, olsem na mipela i no save stap tumas long kem.
Itu mencakup Laut Ionia dan perairan di sebelah timur Sisilia dan di sebelah barat Kreta, sehingga meliputi laut dekat Malta zaman modern. Em i makim solwara Aionia na solwara i stap long hap is bilong Sisili na hap wes bilong Krit, olsem na mak bilong solwara Edria i go klostu long Malta bilong nau.
Begitu banyak peminat yang datang untuk menontonnya di ’bioskop’ desa—sebuah pondok besar dari ilalang dengan alat pemutar video dan TV—sehingga kami harus memutarnya dua kali. Mipela i soim dispela vidio long wanpela haus kunai we i gat masin VCR na TV, na planti manmeri tru i kam long lukim dispela vidio, olsem na mipela i mas soim dispela vidio tupela taim.
Tapi ia tak dapat lagi mencabut hukum itu, sehingga ia terpaksa memberi perintah supaya Daniel dicampakkan ke dalam gua singa. Tasol em i no inap senisim dispela lo, olsem na em i givim tok olsem ol i mas tromoi Daniel i go long hul bilong ol laion.
Kami bekerja dengan begitu baiknya di pemotongan kayu sehingga kepala penjara memberi kami sebuah Alkitab dan lektur Alkitab kami, sekalipun ada perintah yang tegas bahwa kami tidak diperbolehkan memiliki benda-benda seperti itu. Mipela i mekim gut tru dispela wok, olsem na nambawan ofisa bilong haus kalabus i orait long mipela i kisim wanpela Baibel na ol buk na nius bilong Baibel, maski ol i bin tambuim mipela long holim ol dispela samting.
Ayah sering jauh dari rumah, sehingga Ibu bertugas membesarkan kami. Planti taim papa i stap long ples bilong wok tasol, olsem na mama i mas mekim bikpela long mipela.
Ada kebutuhan yang sangat besar akan perintis untuk mengabar kepada orang-orang berbahasa Prancis di Quebec, sehingga pada bulan Desember 1958, saya dan kakak saya, Ruby, mulai mempelajari bahasa Prancis. Ol i sot tru long ol painia bilong autim tok long ol man bilong Quebec i save tok ples Frans, olsem na long Disemba 1958, mi na susa bilong mi, Ruby, i kirap lainim tok ples Frans.




Catatan : Sebagaimana telah dijelaskan pada keterangan kata penghubung diawal, perhatikan bahwa contoh kalimat-kalimat sederhana diatas, tidak di terjemahkan berdasarkan arti kata - perkata atau kalimat - perkalimat, tetapi lebih mengacu kepada pengertian maksud atau makna kalimat, sehingga anda tidak terlalu terpaku pada arti kata - perkata.



-Bagikan